Menteri Maman: Jamkrida jadi pilar pemberdayaan UMKM. (Dok. Ist) |
Jakarta, MadiunTerkini.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya peran Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dalam meningkatkan daya saing dan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.
Hal ini disampaikan saat menghadiri acara Jamkrida Awards 2024 di Jakarta.
"Jamkrida adalah bagian strategis dari ekosistem ekonomi nasional, membantu UMKM mengakses pendanaan dari lembaga keuangan. Ini kunci pemberdayaan pelaku UMKM agar mereka naik kelas," ujar Menteri Maman.
Solusi untuk masalah akses pembiayaan
Menteri Maman menjelaskan bahwa Jamkrida didirikan untuk mengatasi hambatan utama UMKM, yakni akses ke pembiayaan.
Banyak pelaku UMKM yang sebenarnya layak (feasible) mendapatkan kredit tetapi terkendala oleh kurangnya jaminan atau agunan.
Jamkrida berperan sebagai substitusi jaminan untuk mengurangi risiko gagal bayar. Dengan demikian, UMKM dapat lebih mudah mengakses pembiayaan dan mengembangkan usahanya.
Pertumbuhan Jamkrida pada 2023
Menurut data terbaru:
- Aset Jamkrida di seluruh Indonesia tumbuh 20,4% secara tahunan, mencapai Rp5,6 triliun.
- Pendapatan dari Imbal Jasa Penjaminan (IJP) meningkat 73,9% menjadi Rp1,48 triliun, dibandingkan Rp855 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan lembaga keuangan terhadap Jamkrida sebagai motor penggerak pembiayaan UMKM.
Dorongan untuk Pemda dan penguatan modal Jamkrida
Menteri Maman mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kapasitas permodalan Jamkrida, yang hingga saat ini baru berjumlah 18 unit di tingkat provinsi.
"Kapasitas permodalan adalah elemen penting. Dukungan dari Pemda sangat diperlukan untuk memastikan Jamkrida dapat menjalankan perannya secara optimal dalam membantu UMKM," jelasnya.
Melalui penguatan modal dan dukungan yang memadai, Jamkrida diharapkan mampu terus memberdayakan UMKM, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.