GpMiGUz7GSCoGpr6GUziBUOp

Diskop Jatim dan UNESA Bahas Model Pemberdayaan UMKM Go Digital untuk Tingkatkan Kapasitas Ekspor

Diskop Jatim dan UNESA Bahas Model Pemberdayaan UMKM Go Digital untuk Tingkatkan Kapasitas Ekspor
Diskop Jatim dan UNESA bahas model pemberdayaan UMKM go digital untuk tingkatkan kapasitas ekspor. (Dok. Ist) 

Surabaya, MadiunTerkini.id – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan kegiatan uji coba modul bertajuk "Pengembangan Model Pemberdayaan UKM Go Digital dalam Upaya Menumbuhkan Kapasitas Ekspor Mencapai Pembangunan Berkelanjutan."

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas ekspor, program ini sejalan dengan upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pentingnya kapasitas ekspor untuk UMKM

Ketua Tim Kerja Substansi Fasilitasi Pengembangan Informasi dan Wirausaha, Riri Rindang Kamaswari, menekankan pentingnya ekspor sebagai bagian dari pengembangan ekonomi daerah dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Kapasitas ekspor yang kuat tidak hanya meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Riri.

Modul yang diuji coba diharapkan menjadi panduan praktis bagi UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan mempersiapkan diri menghadapi pasar internasional.

Kolaborasi untuk ekosistem digital UMKM

Menurut Riri, kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha adalah langkah strategis dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pemberdayaan UMKM.

“Kerja sama dengan UNESA adalah langkah nyata untuk memberikan pelatihan aplikatif dan berkelanjutan kepada pelaku UKM,” tambahnya.

Ketua tim peneliti UNESA, Siti Sri Wulandari, mengungkapkan komitmen universitas dalam mendukung kewirausahaan melalui riset dan teknologi.

“Langkah penting dalam pembangunan berkelanjutan adalah mendorong UMKM mengakses pasar global. Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan riset dan pelatihan,” kata Wulan.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan kewirausahaan berkualitas untuk membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

Materi komunikasi dan negosiasi internasional

Pada sesi pelatihan, Fitriana Rahmawati menyampaikan materi tentang "Negosiasi dan Komunikasi Perdagangan Internasional". Ia menyoroti bahwa kesuksesan ekspor tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga kemampuan komunikasi dan negosiasi yang efektif.

“Pelaku UMKM harus dapat menjelaskan keunggulan produknya secara persuasif dan membangun kepercayaan dengan mitra dagang,” jelas Fitriana.

Ia juga memperkenalkan aplikasi seperti Google Translate dan Google Lens untuk membantu pelaku UMKM mengatasi kendala bahasa dalam berkomunikasi dengan pembeli internasional.

“Negosiasi melibatkan banyak aspek, mulai dari harga hingga syarat pengiriman. Memahami budaya dan cara komunikasi yang tepat sangat membantu mencapai kesepakatan yang menguntungkan,” tambahnya.

Kolaborasi antara Diskop UKM Jatim dan UNESA ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kapasitas pelaku UMKM di Jawa Timur untuk bersaing di pasar global.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung ekonomi daerah yang berkelanjutan, memberdayakan UMKM, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Ketik kata kunci lalu Enter