Ilustrasi. Proses pelipatan surat suara Pilgub Jatim 2024. (Dok. Ist) |
MADIUN TERKINI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun saat ini tengah mempersiapkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 dengan memulai proses penyortiran dan pelipatan surat suara.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kesiapan logistik untuk memastikan seluruh aspek teknis pemilu berjalan lancar.
KPU Madiun menggunakan tenaga kerja khusus yang terdiri dari puluhan pekerja lepas, yang bertugas secara intensif di lantai 2 kantor KPU Kota Madiun.
Jumlah total surat suara yang diterima KPU Kota Madiun mencapai 158.580 lembar, termasuk tambahan cadangan sebesar 2,5 persen.
Proses sortir dan pelipatan surat suara ini diperkirakan memerlukan waktu beberapa hari agar semua surat suara siap digunakan pada hari pemungutan suara.
Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari, menegaskan pentingnya seleksi kualitas surat suara.
“Surat suara yang rusak atau tidak layak akan dilaporkan ke pihak penyedia untuk diganti,” ujarnya.
Dengan langkah ini, KPU memastikan tidak ada surat suara cacat yang akan dipergunakan pada saat pemilu.
Tidak hanya surat suara, sebagian besar logistik lain untuk Pilkada Serentak 2024 di Kota Madiun juga telah tiba, termasuk berbagai kebutuhan vital seperti sampul, formulir, bilik suara, kotak suara, dan tinta.
Logistik tambahan ini tiba pada Kamis, 31 Oktober 2024, sekitar pukul 17.00 WIB. Keesokan harinya, Jumat, 1 November, KPU Kota Madiun langsung menggelar proses sortir dan pelipatan untuk memulai tahap akhir persiapan pemilu.
Namun, logistik pemilu yang belum tiba salah satunya adalah plastik selongsong, yang memiliki fungsi sebagai pelindung surat suara. KPU berharap semua perlengkapan ini akan segera tersedia sebelum hari pelaksanaan pemilu.
Pilkada Serentak 2024 di Kota Madiun akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Pasangan pertama, Inda Raya Ayu Miko Saputri dan Aldi Dwi Prastianto, diusung oleh PDI Perjuangan. Pasangan kedua adalah Maidi dan Bagus Panuntun, yang didukung oleh koalisi enam partai, yaitu Partai NasDem, PKS, PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PSI. Sementara itu, pasangan ketiga, Bonie Laksmana dan Bagus Rizki Dinarwan, diusung oleh Partai Golkar dan Partai Perindo.