50 ribu UMKM masuk ekosistem tender BUMN, fokus dukung ekonomi lokal. (Dok. Suara.com) |
Jakarta, Madiun terkini.id – Sebanyak 50 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini telah bergabung dalam ekosistem tender Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk proyek bernilai di bawah Rp15 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan data tersebut sebagai hasil akumulasi sejak kebijakan tersebut diterapkan pada 2020 hingga 2024.
"Ini sudah berjalan hampir 5 tahun. Dan sudah ada 50 ribu UMKM yang masuk ke dalam ekosistem ini," ujar Erick dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPOM dan Kementerian BUMN bertema 'Koordinasi dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian dan Daya Saing Produk UMKM di Bidang Obat dan Makanan' di Jakarta, Selasa.
Mayoritas UMKM bergerak di bidang pangan
Menurut Erick, sebagian besar UMKM yang tergabung dalam ekosistem tender tersebut bergerak di sektor pangan, meskipun ia tidak merinci nominal tender yang telah diperoleh para pelaku usaha. "Alhamdulillah itu sudah terkumpul 50 ribu UMKM yang mungkin 90 persen juga makanan," tambahnya.
Kementerian BUMN memastikan bahwa seluruh tender proyek bernilai di bawah Rp15 miliar harus melibatkan UMKM, dengan pelaksanaan program ini melalui platform Pasar Digital UMKM (PaDI UMKM).
Erick juga menekankan bahwa tender ini tidak boleh melibatkan individu yang memiliki hubungan keluarga dengan pengelola BUMN atau anak perusahaannya.
"Tender di perusahaan-perusahaan BUMN yang nilainya di bawah Rp15 miliar itu harus UMKM, tidak boleh keluarganya, pengelola BUMN atau yayasannya, atau anak dan cucunya," tegas Erick.
Dukungan berkelanjutan untuk UMKM
Erick menyoroti bahwa program pemberdayaan UMKM akan terus berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto, sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Strategi ini mencakup penyediaan sertifikasi, akses pendanaan, pasar, dan dukungan lainnya sebagai bagian dari peta jalan yang mencakup target jangka pendek hingga lima tahun ke depan.
"Jadi insya Allah kita kerja konkret untuk bisa menuntaskan arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) bagaimana kita jadi negara mandiri dan kita juga memastikan UMKM kita punya fondasi yang jelas baik dari sertifikat, pendanaan, market, dan lain-lainnya," jelas Erick.
Pemberdayaan lewat program Mekaar
Selain itu, Erick menyebutkan bahwa 21,2 juta ibu usahawan ultra mikro telah mengakses pembiayaan melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Melalui program ini, para ibu pelaku usaha menerima pembiayaan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta untuk mendukung usaha di sektor produktif.
Program-program seperti PaDI UMKM dan Mekaar mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional, sekaligus memperkuat daya saing dan kemandirian masyarakat di berbagai sektor usaha.