GpMiGUz7GSCoGpr6GUziBUOp

Perjuangan Pengemudi Ojol Raih Gelar Cumlaude: Dari Jalanan ke Panggung Wisuda


 

MADIUNTERKINI.ID - Kisah inspiratif datang dari Adi Nugraha, seorang pemuda asal Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Di usianya yang baru 24 tahun, Adi berhasil meraih gelar sarjana Ilmu Pemerintahan dengan predikat cumlaude dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum. Di tengah kesibukan bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol), Adi mampu menyelesaikan pendidikannya dengan IPK 3,80.

Adi tak serta merta menjalani kehidupannya dengan mudah. Sebelum menjadi pengemudi ojol, ia sempat bekerja sebagai kuli bangunan untuk membantu perekonomian keluarganya. Tekad yang kuat untuk memperbaiki kondisi hidup dan nasib keluarganya menjadi motivasi utama bagi Adi untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi.

"Dulu ayah saya hanya buruh bangunan. Saya ingin pendidikan ini jadi jalan terbaik untuk memperbaiki masa depan keluarga," ujar Adi dengan mata berkaca-kaca saat berbincang di Gedung Sulanjana, Sukabumi.

Perjalanan Adi menuju gelar sarjana dimulai ketika seorang teman memberi tahu tentang adanya beasiswa di STISIP Syamsul Ulum. Tanpa berpikir panjang, Adi mendaftar dan berhasil lolos seleksi hingga mendapatkan beasiswa penuh. Meski demikian, Adi tetap harus bekerja keras untuk menambah penghasilan. Ia pun memutuskan untuk menjadi pengemudi ojol guna mendukung kebutuhan sehari-harinya.

"Saya kuliah sambil kerja. Ketika ada jam kuliah, ya harus berhenti narik dulu. Tapi habis kuliah, lanjut lagi sampai malam," ungkap Adi.

Kesibukannya sebagai pengemudi ojol tidak menghalangi semangat Adi untuk berprestasi. Ia harus pandai membagi waktu antara bekerja dan kuliah, meski terkadang ia harus begadang hingga larut malam. Meski begitu, Adi tak pernah mengeluh karena keluarganya adalah motivasi terbesar dalam hidupnya. Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, Adi merasa bertanggung jawab untuk mengubah nasib keluarganya.

Cita-cita Adi tak berhenti pada gelar sarjana. Ia memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Tujuannya adalah menjadi dosen dan memberikan manfaat bagi orang lain. "Saya ingin memotivasi banyak orang dan memberikan manfaat bagi sesama. Itu cita-cita saya sejak SMA," tuturnya dengan penuh harapan.

Adi menjadi salah satu dari 351 mahasiswa yang diwisuda hari itu. Ketua STISIP Syamsul Ulum, Aang Rahmatullah, menyampaikan harapannya agar para lulusan, termasuk Adi, dapat membawa perubahan positif di masyarakat. Pihak kampus juga merespons keinginan Adi untuk melanjutkan pendidikan dengan menyediakan beasiswa S2. "Insyaallah, kami akan siapkan beasiswa untuk jenjang S2," ujar Pembina STISIP Syamsul Ulum, Fatmawati.

Kisah perjuangan Adi adalah bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras mampu mengalahkan segala keterbatasan. Dari seorang pengemudi ojol, kini ia berhasil meraih mimpi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Ketik kata kunci lalu Enter